ahlussunnah wal jamaah

GHIRAH SEORANG ANAK PADA NABINYA

DIKISAHKAN, suatu ketika anak-anak penduduk Bahrain keluar untuk bermain bola. Saat itu ada seorang pendeta Bahrain duduk menonton mereka. Tiba-tiba bola terlempar mengenai dada pendeta itu, maka ia pun marah dan menahan bola itu. Anak-anak berusaha memintanya kembali ,namun pendeta menolak permintaan mereka. Salah seorang anak dari mereka berkata ,”aku memohon kepadamu dengan kehormatan Muhammad SAW agar engkau mengembalikan bola kami.”namun si pendeta tetap menolak dan bahkan menghina Rosulullah SAW. Maka anak-anak itu mengambil tongkat mereka dan memukul pendeta itu hingga tewas.

Kemudian perkara ini diajukan kepada umar ra. Sungguh demi ALLAH, umar tidak pernah merasa segembira itu—walaupun dia mendapatkan kemenangan atau memperoleh harta rampasan perang—dari pada kegembiraan melihat pembunuhan pendeta yang dilakukan oleh anak itu. Umar berkata,”sekarang jayalah islam, bahwasannya anak-anak yang masih kecil itu—saat mendengar nabi mereka dihina –mereka marah dan membela kehormatan nabi mereka lalu membunuh pendeta yang mencaci nabi mereka.



LIHATLAH BETAPA BESAR CINTANYA ANAK/BOCAH INI KEPADA NABINYA!!!!


Umar bin abdul aziz Telat sholat digundul

Siapa yang tidak tahu Umar Bin Abdul Aziz, khalifah yang keadilannya melegenda itu. Sepeninggal para khulafarrasyidin, umat islam tidak menemukan pemimpin negara yang adil seperti mereka. Malah sebaliknya, para khalifah Bani Umayyah menyuguhkan panggung sejarah yang bercelemotan dengan darah. Namun dengan naiknya Umar bin Abdul Aziz ke atas kursi khilafah menggantikan Sulaiman bin Abdul Malik maka umat islam menemukan kembali sosok khalifah, pengganti Rasulullah, yang sebenarnya. Kebijakan yang diterapkan oleh Umar bin Abdul Aziz dalam menjalankan roda kepemerintahannya sama seperti yang diterapkan oleh para kkhulafaarrasyidin yang empat itu, yaitu berdasarkan Qur’an dan Sunnah Nabi. Tak heran kalau Sufyan Atssauri berkata: “Khalifah itu ada lima. Abu Bakar, Umar, Usman, Ali dan Umar bin Abdul Aziz.”

Kesalehan dan ketakwaan Umar bin Abdul Aziz tidak luput dari peran orang tua dan para pendidiknya di waktu ia masih kanak-kanak. Orang tuanya, Abdul Aziz bin Marwan, sangat memperhatikan pendidikan anak tercintanya tersebut. Walaupun sang anak adalah berasal dari keluarga ningrat Bani Umayyah yang berkuasa kala itu tapi ia tidak dimanja. Bahkan dengan kemauan sendiri Umar bin Abdul Aziz meminta kepada sang ayah untuk dikirim ke Madinah dengan tujuan menimba ilmu dan belajar adab (sopan santun) dari para ulama Madinah. Kala itu sang ayah menjabat sebagai gubernur Mesir.

Salah satu guru Umar bin Abdul Aziz di Madinah adalah Saleh bin Kaisan, seorang ahli hadis dan pendidik yang saleh. Pada suatu hari Umar bin Abdul Aziz telat dari shalat berjamah. Saleh bin Kaisan menegurnya.

“Kenapa kamu telat?”

“Tadi pelayan saya menata rambut saya,” jawab Umar bin Abdul Aziz beralasan.

“Kau lebih mengutamakan hal itu daripada shalat jamaah?” sergah Saleh bin Kaisan dengan nada ingkar.

Kejadian tersebut dilaporkan melalui surat oleh sang kiai, Saleh bin Kaisan, kepada wali santrinya, ayah Umar bin Abdul Aziz di Mesir. Sang ayah menindaklanjuti laporan guru pendidik anaknya itu. Dikirimlah seseorang utusan untuk datang ke Madinah. Utusan itu datang ke Umar bin Abdul Aziz. Tanpa bicara sediktpun sang utusan langsung menggundul rambut Umar bin Abdul Aziz.

Kerjasama antara wali santri dan sang pendidik dalam mensukseskan pendidikan seorang anak didik, seperti yang dilakukan oleh Abdul Aziz bin Marwan dan Saleh bin Kaisan dalam mendidik Umar bin Abdul Aziz ini, patut untuk ditiru dan diterapkan pada zaman sekarang. Gara-gara telat salat jamaah saja langsung diambil tindakan yang cepat. Dicari penyebabnya. Rambut. Maka digundullah mahkota itu sebagai peringatan kepada Umar bin Abdul Aziz agar tidak terlena dengan rambutnya sehingga telat berjamaah. Sekali lagi telat berjamaah bukan tidak salat jamaah, atau tidak salat sama sekali.

Bisa dibayangkan andai yang membikin telat berjamaah itu televisi, PS, internet atau sarana bermain yang lain, tentu semua itu akan di'gunduli'. Entah orang tua sekarang apa bisa. Penggundulan kepala juga diterapkan di pesantren-pesantren yang mendidik santrinya menghargai nilai syariat dan adab Islam, diantaranya shalat jamaah.


PERSATUAN ATAU PENGKHIANATAN ?

“persatuan” adalah suatu kalimat yang indah sekali didengar oleh telinga setiap orang. Siapa yang tidak senang dengan persatuan ? setiap orang pasti mengidamkan persatuan. Hidup berdampingan dengan damai dan aman tanpa ada konflik apapun memang adalah idaman bagi setiap orang. Demikian juga umat islam satu sama lain selalu mengedepankan dan mengutamakan persatuan.karena memang itulah ajaran agama yang hanif.sesama mukmin adalah bersaudara, saling menghormati,menghargai dan menolong serta saling berbagi rasa dalam suka dan duka, saling mencintai sebagaimana disabdakan oleh baginda rosululloh saw:”tidaklah sempurna iman diantara kalian sehingga mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri”(HR.Ahmad,bukhori muslim, tirmidzi,nasa’i,ibnu majah).dalam riwayat lain beliau SAW juga bersabda: “perumpamaan orang-orang mukmin dalam saling mencintai dan kasih saying sesamanya adalah laksana satu tubuh jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota lainnya pun ikut merasa sakit tak bisa tidur dan terasa panas.”



Namun ajaran persatuan tentunya dapat direalisasikan dengan baik manakala didasarkan atas dasar persamaan iman dan akidah yang benar yaitu yang selalu didasarkan pada al-qur’an dan hadist. Bukan persatuan yang dilandaskan pada faktor kemanusiaan semata-mata sebagai makhluk sosial, islam telah jelas mengatur hal ini yang telah ditunjukkan oleh allah swt dalam al-qur’an dan sabda-sabda rosululloh dalam hadistnya.terhadap musuh-musuh islam yang nyata seperti yahudi dan nasrani, maka sudah jelas tidak ada kompromi sedikitpun dalam bersatu dengan mereka. Mereka adalah musuh-musuh alloh dan rosul yang selalu mengajak dan mempengaruhi orang-orang islam untuk menjadi pengikut agama mereka dengan berbagai cara.kejahatan-kejahatan kemanusiaan yang sangat keji berupa pembunuhan dan penyiksaan terhadap orang-orang muslim diberbagai belahan dunia adalah refleksi kebenciaan mereka yang sangat besar akan islam dan umat islam, ambisi utama mereka adalah menghancurkan islam. Tapi realitanya masih banyak orang-orang yang masih menaruh simpati kepada mereka, berpelukan erat dan mesrah dengan mereka, melakukan do’a bersama, natalan bersama, bercanda riang dan lain sebagainya. Banyak dari kalangan tokoh islam yang semestinya menjadi pantuan umat malah berbuat demikian dengan rasa bangga dan penuh yakin akan perbuatan nista mereka itu. Tidak ada sebutan yang pantas yang disndang mereka selain julukan sebagai PENGKHIANAT AGAMA.



Demikian juga syiah dengan ajaran sesatnya yang menjadi tamu tak diundang dibumi ahlussunnah Indonesia. Setelah revolusi iran yang dipimpin oleh khumaeni yang telah menggulingkan syah iran riza pahlevi melalui kudetannya pada tahun 1979 yang telah mengantarkan dia melakukan revolusi syiah keberbagai Negara khususnya diindonesia. Dengan kedok revolusi islam dan persatuan, akhirnya banyak yang terpukau dengan sandiwara jahatnya, tak lama terkuak kedok jahatnya. Ajaran syiah yang telah diusung dalam revolusi iran hanyalah fatamorgana. Ajarannya sama sekali tidak mencerminkan ajaran islam. Islam hanya sebagai kedok dan propaganda manis. Tidak cukup dengan topeng islam bahkan dengan memakai nama ajaran ahlil bait, dengan trik membela ajaran ahlul bait nampaknya cukup jitu bagi sebagaian orang-orang dungu. Tanpa merasa malu mereka menipu umat islam dengan mengaku sebagai pengikut setia ajaran ahlulbait padahal para ahlul bait berlepas diri dari mereka. Dengan dukungan dana yang besar dan fasilitas yang serba mewah mereka hidup. Para mullah telah hidup bergelimangan harta dengan hasil dana dari khumus (1/5 dari harta kekayaan) yang diambil paksa oleh mereka terhadap rakyat iran sebagai sikap tunduk dan ketaatan mereka. Pantaskah mereka dianggap muslim dan pengikut ahlil bait?? Sementara mereka telah melakukan ajaran-ajaran yang biadab melawan ALLAH dan ROSUL yang diantaranya berupa:



1.) penolakan terhadap al-qur’an dengan mengatakan bahwa al-quran sudah tidak asli, banyak terjadi perubahan(mukharrof)

2.) pelaknatan dan pengkafiran terhadap sahabat-sahabat nabi saw terutama abu baker asshiddiq dan umar bin khottob RA

3.) pencacimakian terhadap isteri-isteri NABI SAW terutama AISYAH dan HAFSHOH RA

4.) Menghalalkan mut’ah (kawin kontrak/zina terselubung) dan menganjurkannya

5.) Tidak mewajibkan sholat jum’at

6.) Meringkas sholat lima waktu menjadi sholat tiga waktu

7.) Mengkultuskan imam-imam ahlil bait nabi dengan mengatakan mereka adalah para imam ma’shum(terjaga dari perbuatan salah,lalai,lupa) sehingga mensejajarkan dengan sifat-sifat suci tuhan.

8.) Mengkafirkan kaum muslimin ahlusunnah dan menghalalkan darahnya

9.) Melakukan taqiyah(berdusta) dan menganjurkannya untuk menutupi dan menyelamatkan ajarannya.



Lalu mengapa kita masih menganggap mereka saudara sesame muslim? Mengapa kita masih menggalang persatuan dengan mereka? Mengapa kita begitu mudah terbujuk dengan rayuan manis mereka, sehingga berbaik hati dan berprasangka baik serta menampakkan kasih sayang penuh suka? Mana GHIRAH islam kita? Demi allah yang menciptakan langit dan bumi! Mereka ini adalah musuh-musuh ALLAH dan ROSUL. Mereka adalah perusak-perusak agama dengan topeng islam, mereka terus akan merusak aqidah umat islam dan memurtadkannya sebagaimana yahudi dan nasrani tidak akan rela sampai umat islam mengikuti agama mereka. Dan janganlah ragu lagi bahwa yahudi nasrani dan syiah adalah musuh terbesar umat islam sepanjang masa yang harus selalu diwaspadai oleh umat islam. Sikap cinta kasih dan santun kepada mereka adalah bukan sikap islam bahkan PENGKHIANATAN terhadap islam. Bukankah ALLAH SWT telah berfirman: “ Engkau tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada ALLAH dan hari akhir saling berkasih sayang terhadap orang-orang yang menentang ALLAH dan rosulnya, walaupun mereka itu adalah bapak-bapak mereka atau anak-anak atau saudar-saudara mereka ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang alloh telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan meguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari padaNya.”



Walhasil jangan pernah ada kompromi sedikitpun diantara kita dengan orang-orang kafir baik yahudi,nasrani maupun syiah, bersikap tegas dan keras adalah jalan yang terbaik dan mendatangkan ridho ALLAH SWT.


Mujahidin Sunnah Iran


Mujahidin Sunnah Iran menangkap seorang pendeta Rafidi dari rezim Safawi
Seorang ibu Sunni Iran menulis di salah satu situs Sunni Iran: Cepat gantung pemimpin majusi ini sebagai tindakan pembalasan atas ulama kami atau penggal kepalanya atau hujani dengan peluru dari kalashnikov kalian...."



inilah dia rafidoh keparat itu.....





semoga Allah membinasakannya....



Sebuah kelompok sunni Iran bersenjata dan kelompok perlawanan Jihad menangkap Imam dari Syiah Rafidi di kota Fahraj (provinsi Kerman yang memiliki banyak populasi Sunni ).  kantor berita pemerintah تابناک ('Tabanak') menyatakan: 'kemarin malam empat orang di Balochi menangkap Imam Syi'ah kota Fahraj. Javad Taheri telah diculik jam 11 malam waktu setempat di salah satu jalan utama Fahraj. Kelompok jundullah bertanggung jawab atas hal ini.



Pernyataan mujahidin jundulloh.



Mulai sekarang kita akan membalas perbuatan mereka dengan balasan yang setimpal!



Mujahidin bersumpah atas nama junjungan kita Muhammad saw untuk membalas darah semua syuhada dari Ahl as-Sunnah Iran terutama ulama yang paling menderita. Kami telah bersumpah wahai Rafidah, Wahai rezim iran Rafidah, dengan izin Allah kami tidak akan pernah berhenti memerangi kalian musuh-musuh Islam wal muslimin.



Hidup mulia atau mati syahid!

Wahai Muslimin jangan lupakan kami dalam doa-doa tulus kalian!



[Seperti biasa rezim Rafidah iran akan memanggil mujahidin dengan sebutan: Bandit, Agen dari AS, Wahhabi dan judul serupa lainnya, ini bukanlah hal baru sebagai rezim yang patuh mengikuti doktrin Rafidah 12 juga kebiasaan mereka menghina sahabah mulia (yang yang terbaik dari umat ini) judul seperti murtad, Penjahat, Pembunuh dll, rezim ini juga mengutuk Sahabah dan Istri Nabi (Saw) dan menganggap itu sebagai bentuk ibadah, mereka bahkan memiliki makam PEMBUNUH Omar bin Khattab (Ra) - yaitu Magian Zoroastrian MAJOOSI Abu-Lu'lu'ah, haruskah kita kemudian kita atas segala ucapan kuffur mereka?



Orang-orang Sunnah di Iran akhirnya terbangun!



Cukup penghinaan ini!



Cukup diperlakukan seperti warga kelas ketiga!



Cukup fitnah dan penghinaan terhadap Para sahabat mulia dan Ibu dari orang-orang beriman!



Cukup pembunuhan atas ulama kami dan perusakan masjid kami!



Wahai Rafidah!



Rezim Iran Rafidi-Safawi tahu bahwa anak-anak terhormat dari Ahl as-Sunnah Iran telah bersiap diri di sekitar perbatasan Iran dan ini hanyalah awal dari pembalasan itu!



Didedikasikan untuk semua Sunni tercinta rakyat Iran baik dari Balochi, Kurdi, kami Turkomani, Arabi atau orang Persia!



bagi semua orang yang terbunuh di tangan Negara Rafidi-Safawi di Iran. Mata ganti mata dan gigi ganti gigi!



kami akan mempertahankan kehormatan kami, dan Ahl as-Sunnah!



Sudah saatnya untuk qisas!



Kami tidak akan pernah melupakan kejahatan Anda terhadap saudara-saudara kami Sunni di Iran wahai Rafidi-Safawi!



fatwa ulama tentang kesesatan akidah syiah


al-qutbh al-imam Abdullah bin alawi bin Muhammad al-haddad mengatakan setelah menyebut kaum rafidha: sesungguhnya mereka adalah ahli batil dan tidak diandalkan sedikitpun,meskipun mereka mempunyai sedikit kebenaran , tetapi mereka mencampurinya dengan yang batil sehingga tidak berbekas,seperti orang yang mencampuri kesturi dalam kotoran.(tatsbitul fu’ad)

al-imam al-allamah mufti negeri hadramaut Abdurrahman bin Muhammad al-masyhur al-hadrami… mengatakan dalam kitab “fatawi”-nya meneriakkan “ya husein dinegeri hindia dan jawa yang dilakukan pada hari assyuro adalah bid’ah yang tercela yang sangat diharamkan.para pelakunya adalah fasiq dan sesat,mereka meniru kaum rafidha-semoga allah melaknat mereka-

as-syeikh al-allamah ahmad bin hajar al-haitami al makki rahimahullah mengatakan dalam kitabnya “ash-showaiq al-muhriqah”: janganlah engkau sekali-kali mengerjakan bid’ah-bid’ah kaum syiah dan semacam mereka,dengan merintih dan menampakkan kesedihan serta meratap karena perbuatan itu bukan lah akhlaq kaum beriman

wasiat tabi’iy yang mulia al-imam amir bin syahril as-syabi
diriwayatkan bahwa tabi’iy yang mulia al-imam amir bin syahril as-syabi r.a salah seorang imam besar salaf berkata dalam salah satu wasiatnya :
waspadailah aliran2 yang menyesatkan dan yang terjahat adalah kaum syiah,sebabnya ialah diantara mereka ada orang2 yahudi yang meremehkan islam untuk melaksanakan kesesatan mereka sebagaimana thaulus binsyawal raja yahudi meremehkan agama nasrani sehingga mereka melakukan kesesatan….

Imam negeri maghrib Al-qadli iyadh rahimahullah mengatakan dalam kitabnya yang agung : “as-syifa bayan huquq al-musthafa saw”, kami putuskan untuk mengkafirkan kaum ekstrim syiah yang mengatakan bahwa imam-imam(ahli bait) lebih utama derajatnya dari para nabi-nabi

Abdullah bin ahmad bin hanbal ia berkata: aku bertanya kepada ayahku tentang seorang lelaki yang memaki seorang lelaki sahabat nabi saw ia menjawab:aku rasa bukan islam..

Al-imam al-hafidh abu bakar ibnul arabi berkata :sesungguhnya orang2 yang menyebarkan berita bohong menuduh aisyah yang disucikan itu dengan tuduhan keji. Maka allah membersihkannya dari tuduhan itu, oleh karena itu,siapa yang memaki aisyah dengan tuduhan yang telah dibersihkan allah,ia pun telah mendustakan allah ,dan siap yang mendustakan allah ia pun telah kafir.




habib salim bin jindan melawan syiah sesat

 Pada buku Arra'ah Alghamidhah,Habib Salim bin Ahmad bin Jindan,Mufti Indonesia pd masanya,secara gamblang menerangkan bhw beliau dan tentunya termasuk seluruh datuk-datuknya secara estafet hingga Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA,sangatlah menghormati dan membela kesucian para sahabat Nabi SAW.Karena beliau dan datuk-datuknya adalah menganut madzhab Ahlus Sunnah Wal jama'ah.

Habib Salim sgt tegas dlm melawan kaum Syi'ah yg salah satu ciri khas mrk adlh mencela,mendiskreditkan,melaknat hingga mengkafirkan para sahabat Nabi SAW, krn hal itu sgt bertentangan aqidah dan keyakinan yg beliau anut.

Sebagai bukti ketegasan Habib Salim dlm membeberkan kesesatan Syiah kaum pencaci maki para shahabat Nabi SAW,adlh cara beliau menukil hadits serta pendapat para ulama.Ternyata Habib Salim memilih hadits-hadits spesial yg secara terang-tengan berlawanan dgn aqidah Syiah,antara lain yg tertera pada hal 5 dan 6 pd buku Arra'ah Alghamidhah karangan beliau yaitu sabda Nabi SAW:

''Barang siapa mencaci maki sahabat-sahabatku,maka cambuklah dia !!!''

Habib Salim mengomentari hadits ini dgn mengatakan:''Kaum Rafidhah atau Syiah tdk pernah berhenti mencela sahabat Rasulullah SAW.Tidak hentinya mrk mencaci maki,bahkan selalu mereka sebut (cacian itu) dlm berbagai pertemuan,di madrasah,bahkan di kampus,baik secara terang- terangan atau sembunyi-sembunyi.Mereka memang sebagian org yg telah sesat dan dicelakakan oleh Allah SWT. Semoga Allah memerangi mereka''.

Habib Salim juga menukil pendapat Syeikh Ibnu Hajar dalam kitab Asshawaiq yg mengkatakan :''Tidak boleh shalat di belakang kaum Rafidlah atau aktifis Syiah yg mengingkari kekhalifahan Abu Bakar RA''.

Habib salim jg menukil tambahan lafadz hadits di atas dlm riwayat Imam Thabarani dalam Mu'jamnya dari `Uwaimir RA yg mengatakan :''Maka barang siapa mencaci maki mrk (para sahabat),baginya kutukan Allah SWT,malaikat dan segenap insan. Allah SWT tdk akan menerima ibadah wajib dan sunnahnya''.

Kata Habib Salim :''Meskipun kaum Rafidhah dan Syiah menganggap diri mrk sebagai kaum muslimin yg menunaikan shalat dan puasa,akan tetapi Allah SWT tdk akan menerima semua ibadah mrk,sebagaimana dinashkan dlm konteks lahiriah hadits di atas.Tidaklah bermanfaat shalat seseorang yang mencela salah satu seorang sahabat Rasulullah SAW.Bahkan dia mendapatkan kutukan Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah firman yang artinya :''Sesungguhnya org2 yg menyakiti Allah dan Rasulul-Nya,Allah akan melaknatnya di dunia dan akherat''. (QS. 33/57)


Habib Salim menandaskan,barang siapa menyakiti Rasulullah SAW dgn mencela sahabat atau keluarganya,maka dia adlh org yg terkutuk berdasarkan ayat di atas. Para ulama bersepakat akan terkutuknya pencaci maki para sahabat, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar RA oleh Imam Tirmidzi dan Alkhatib bahwa Rasulullah SAW bersabda :

''Jika kalian melihat org2 yg mencaci maki sahabat-sahabatku,maka katakanlah : Kutukan Allah SWT atas kejahatan kalian''.

Dalam merespon hadits ini,Habib Salim sgt tajam menyikapi kebiasaan kaum Syiah yg mencaci maki para sahabat Nabi SAW,termasuk yg kini marak diusung oleh para alumni Qum Iran beserta antek-antek mrk seraya beliau mengatakan :

''Ini merupakan prinsip yg tdk disangsikan lagi,krn sesungguhnya sejelek-jelek umat ini adlh mrk yg mencaci maki para sahabat Nabi mrk.Mencaci maki dan mencela para sahabat Nabi SAW merupakan perilaku kaum Rafidhah dan Syiah''.

Orang Ahli Sunnah menamakan mrk sebagai Yahudinya umat ini.Bahkan kaum Yahudi lebih baik dari mrk,krn jika kita bertanya kpd seorang tokoh Yahudi tentang sahabat Nabi Musa AS,pasti akan berkata :''Merekalah orang-orang pilihan kami dan orang-orang yg kami kasihi !''

Begitupun jika kita bertanya kpd kaum Nashrani tentang kaum Hawary Nabi Isa AS, pastilah akan menjawab :''Merekalah junjungan kami dan orang-orang pilihan kami''

Namun,jika kita bertanya kpd org rafidhah atau Syiah tentang sahabat Rasulullah SAW,niscaya akan menjawab :''Sesungguhnya mrk itu sejelek-jelek kami dan org2 dzalim kami''.

Habib Salim Bin Ahmad Jindan menutup perkataannya dgn melantunkan doa: ''Semoga Allah SWT membinasakan kaum Rafidhah atau Syiah''.


PEMBELA ROSULULLAH



Rosululah SAW bersabda :“Seandainya aku mengambil seseorang sahabat niscaya aku mengambil abu bakar sebagai seorang sahabat, akan tetapi sesungguhnya sahabat kalian adalah kekasih Allah” Ketika Rosulullah SAW keluar dalam keadaan menghindar dari kejaran orang orang musyrik (hijrah ke Madinah) beliau keluar di malam hari, maka Abu Bakar RA mengikuti Nabi SAW. Mulailah Abu Bakar Asshiddiq RA berjalan sekali kali dari arah depan nabi, dibelakang nabi, disamping kanan dan kiri nabi, maka Rosulullah SAW bertanya : “ada apa ini wahai Abu Bakar , aku tidak mengerti akan perbuatanmu ini ?” maka Abu Bakar RA menjawab “Wahai Rosulullah aku ingat akan sakit mata, maka aku berada di depanmu, aku ingat akan orang orang yang mengejarmu , maka aku berada di belakangmu, dan terkadang di samping kanan dan kirimu, karena tidak ada yang bisa memberi rasa aman akan dirimu. Maka Rosulullah SAW berjalan dengan menggunakan ujung ujung jari kaki beliau (jawa : jinjit) karena beliau merasakan nyeri. Ketika Abu Bakar RA melihat demikian itu maka beliau menggendong nabi diatas pundaknya sampai tiba di sebuah gua, dan beliau menurunkan nabi saw .kemudian abu bakar berkata Demi Allah ! jangan engkau masuk ke dalam gua sehingga aku masuk dahulu , seandainya di dalamnya ada sesuatu , maka aku tampak pada diriku sebelum dirimu” kemudian Abu Bakar tidak melihat sesuatu yang meragukannya. Lalu beliau menggendong nabi dan menurunkannya di dalam gua. Ternyata didalamnya ada lubang ular, yang belum beliau sumbat, kemudian Abu bakar menyumbat lubang itu dengan tumitnya, saat itu juga ular menyengatnya, hingga tak air mata Abu bakar menetes mengenai di pipi Rasulullah , karena menahan rasa sakit . saat itu juga Rosulullah yang ketika itu tertidur di pangkuan Abu baker menjadi terbangun , kemudian Rosulullah bertanya “Apa yang menyebabkan air matamu keluar?”, Abu bakar menjawab “ Aku telah disengat ular wahai Rasulullah”. Kemudian Rosulullah mengusap luka bekas gigitan ular tersebut, yang menyebebakan ia sembuh. Tatkala gologan orang orang musyrik yang mengejar Rosulullah dan Abu Bakar telah sampai di mulut gua, timbullah kekuatiran di hati Abu Bakar , sehingga beliau berkata pada Rasulullah “Andai mereka jongkok niscaya mereka akan melihat kita” kemudian Rosululah berkata “ Jangan takut , karena sesungguhnya Allah bersama kita “ lalu Allah menurunkan rasa tenang di hati Abu Bakar. (ma’nal hadist) Rosululllah SAW berkata : “ mudah mudahan Allah SWT mencurahkan rahmatnya kepadamu (Abu Bakar Ra) sebagai seorang sahabat yang membenarkanku , ketika manusia sama mendustakanku, dan yang menolongku ketika manusia menghinaku , serta yang mempercayaiku ketika manusia mengingkariku”. (Ar Riqqoh hal : 73 – 74) Rosulullah SAW bersabda “ setiap orang yang ahli beramal ibadah ada pintu dari pintu surga yang mana mereka di panggil dengan amal tersebut. Orang yang ahli puasa ada pintu yang bakal memanggilnya dari pintu tersebut yang bernama pintu Ar Royyan” Abu Bakar bertanya “ Wahai Rosulullah , adakah seseorang yang dipanggil dari semua pintu pintu surga?” , “iya dan aku mengharap engakau adalah orang yang termasuk diantara mereka” (Fathur Robbani Juz 9 hal : 214 ) Dari Abdullah bin Umar : Sesungguhnya Rosulullah SAW pada suatu hari keluar, maka beliau masuk ke masjid bersama Abu bakar dan Umar, salah satu diantara keduanya berada di sebelah kanan nabi dan yang satu berada di sebelah kiri nabi, pada waktu itu nabi memegang tangan mereka berdua, dan beliau berkata “Seperti inilah kita kelak dibangkitkan di hari kiamat” Rosulullah SAW bersabda “barang siapa telah berani mencaci makimu (Abu Bakar Ra ), maka sungguh dia telah kafir” Rosulullah SAW bersabda “ demi dzat yang telah mengutusku dengan hak sebagai nabi, tidak bakal masuk surga orang yang mencacimu sekali pun amal ibadahnya seperti 70 nabi” (Insanul uyun hal : 39) Dan sudah menjadi ketetapan bahwa sayyidina Ali Ra berkata : Rosulullah SAW telah mendahulukan Abu Bakar Ra. Maka beliau sholat bersama orang orang padahal aku hadir dan sehat . seandainya Rosulullah berkehendak mendahulukan aku , maka beliau akan mendahulukan aku. Apakah kami tidak rela untuk urusan dunia kami terhadap orang yang diridloi Rosulullah untuk kepentingan agama kami. (Sirotun Nabi Al mukhtar hal: 403) Ada seseorang yang datang kepada Sayyidina Ali Ra seraya berkata engkau adalah sebaik baik manusia , maka sayyidina Ali Ra bertanya “apakah engkau melihat Rosulullah SAW ?” orang tersebut menjawab “tidak”, “Apakah engkau pernah melihat Abu Bakar Ra?” orang tersebut menjawab “tidak” , maka Sayyidina Ali berkata “ingatlah engkau seandainya engkau berkata bahwasannya engkau pernah melihat nabi, niscaya aku bunuh engakau, dan seandainya engkau berkata bahwasannya engkau pernah melihat Abu bakar Ra dan Umar Ra , maka aku akan cambuk engkau dengan cemeti dan akan aku hokum engkau sebagai orang pendusta” (Hayatus Shohabah Juz II hal : 211) Sayyidina Ali Ra berkata : “wahai manusia ceritakan kepadaku tentang paling beraninya manusia !” orang orang berkata “engkau” maka sayyidina Ali Ra menjawab “bukan aku” lalu orang orang bertanya “maka siapa?” Sayyidina Ali menjawab “ Abu Bakar Asshiddiq” sungguh aku melihat Rosulullah SAW dan tiba tiba orang Qurasiy mendatangi beliau seraya berkata “ini yang mendorongnya dan in yang merusaknya” mereka berkata (Rosulullah ) adalah orang yang menjadikan tuhan yang satu” maka sayyidina Ali berkata “demi Allah , tidak ada seorangpun yang mendekat diantara kita kecuali Abu bakar, beliau (Abu bakar ) memukul ini dan melawan ini, sambil berkata celakalah kalian, apakah kalian hendak membunuh seseorang yang berkata Allah adalah tuhanku” kemudian Sayyidina Ali RA mengangkat kain selimut yang ada padanya dan menangis samapai basah jenggotnya. Lalu Sayyidina Ali Ra berkata “Demi Allah, apakah orang mu’min dari keluarga fir’aun lebih baik dari pada Abu bakar , ataukah Abu bakar lebih baik dari pada orang mu’min keluarga fir’aun, orang yang menyembunyikan imannya sedang Abu bakar menampakkan imannya” (Ad Durul Mansur Juz V hal 655) Sayyidain Ali berkata disisi jenazah Sayyidina Abu bakar “ muadah mudahan Allah memberi rahmat kepadamu wahai Abu bakar , demi Allah engkau adalah orang yang pertama kali memeluk agama islam, orang yang paling murni imannya dan orang yang paling berat menjaga keyakinan. Demi Allah engkau adalah benteng bagi agama islam dan bencana bagi orang kafir” Dari Sayyidina Ali Ra bahwa nabi SAW bersabda : “wahai Ali engkau berada di surga , wahai Ali engkau berada di surga, wahai Ali engkau berada di surga, kelak akan ada suatu kaum mereka disebut Rofidloh . apabila engkau menmui mereka maka peragilah mereka, Sayyidina Ali berkata : “ wahai nabiyallah , apa tanda tanda mereka ? nabi menjawab : “ mereka tidak mengikuti jamaah dan sholat jum’at serta mereka mencaci maki Abu bakar dan Umar (Arr’atul Ghomidoh hal 2) Ibnu Hajar berkata : “barang siapa yang mengingkari Abu Bakar dan Umar sebagai Kholifah maka dia kafir “pendapat ini berbeda dengan pendapat yang lain. Berkata Ibnu Hajar bahwa pendapat yang benar adalah kafir. Sesungguhnya Rofidloh adalah termasuk golongan yang mengingkari khilafahnya Abu bakar Ra dan mencaci makinya. Dari Muhammad Al Baqir berkata : ada seorang datang kepada bapaknya yaitu Zainal Abidin Ra seraya berkata ceritakan kepadaku tentang Abu Bakar Asshiddiq maka Zainal Abidin berkata tentang Abu Bakar Asshiddiq “Apakah engkau menamakan Abu Bakar dengan sebutan Asshiddiq ? maka Zainal Abidin Ra berkata : “celaka engkau sunggu Rosullullah SAW telah menamakan Abu Bakar dengan sebutan Asshiddiq, begitu juga kaum muhajirin dan Anshor . barang siapa yang tidak mau menamakan Abu bakar dengan sebutan Asshiddiq maka Allah tidak membenarkan ucapannya didunia dan Akhirat, sekarang pergilah ! cintailah Abu bakar dan Umar ! (As showa’iqul Muhriqoh hal 78 ) Rosulullah SAW bersabda : takutlah kalian kepada Allah akan perkara sahabatku. Jangan engkau menjadikan mereka sebagai tujuan maksud maksud jahat setelah meninggalku. Barang siapa mencintai mereka , maka sebab mencintai aku dia mencintai para sahabat. Barang siapa membenci para sahabat maka dia membenci aku. Barang siapa menyakiti sahabat maka sungguh dia menyakiti aku. Dan barang siapa menyakiti diriku sungguh dia menyakiti Allah SWT. Barang siapa yang menyakiti Allah SWT maka tidak lama Allah SWT menghukumnya (As Syifa’ Juz II hal 38)

disebut dalam sarah kitab syifa’ bahwa golongan rofidho itu jumlahnya banyak, abu bakar al khowarizi menerangkan bahwa syiah, imammiah kisaniah adalah termasuk golongan rofidloh hal 4 – 5